Kasus ini pernah viral di sosial media akibat salah seorang content creator membuat penjelasan mengenai perihal ‘seorang anak di bentak, maka akan menggugurkan miliaran sel pada otak anak’. Hal ini menimbulkan berbagai macam respon dari warganet yang membuat sebagian orang bertanya tanya.
Apakah benar jika kita membentak anak, makan miliaran sel otaknya akan terbunuh?
Seorang dokter anak bernama dr Fransisca Handy menyatakan bahwa matinya sel otak pada anak tidak secara langsug disebabkan karena di bentak ataupun dimarahi orang tua, tergantung bagaimana orang tua membentak, berapa usia sang anak, dan bagaimana respon tubuh dan otak anak bereaksi terhadap bentakan yang diberikan oleh orang tua.Psikolog anak yanng berasal dari semarang bernama Christin Wibhowo pun menyatakan bahwa, membentak anak akan membunuh miliaran sel otak anak, karena sang anak merasa takut. Rasa takut yang muncul itu kemudian memicu terbentuknya hormon kortisol dalam tubuh. hormon ini merupakan hormon yang akan muncul ketika anak sedang berada dibawah tekanan, ancaman, ataupun stress. Setelah hormon kortisol itu aktif, maka hormon hormonitu akan memutus hubungan dari sel sel otak anak.
Dampaknya apa jika sel-sel otak anak putus dan terbunuh?
Banyak hal yang akan mempengaruhi anak jika sel otanya terbunuh, salah satunya adalah menganggu kecerdasan anak. Christin Wibhowo juga menyampaikan bahwa seseorang akan disebut cerdas jika sel-sel otaknya terhubung. Semakin banyak sel otak terhubng, maka akan semakin cerdas orang tersebut, terutama pada anak-anak.Dampak yang lainnya dapat berupa anak yang tidak pecaya diri, mudah takut, dan kurangnya stimulasi pada anak. Perlu diketahi mengenai hal ini, bahwa itu semua dapat mempengaruhi juga kondisi fisik pada anak tersebut.
Sulit mungkin bagi orang tua menahan amarah agar tak membentak sang anak, dengan begitu ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan agar menghindari untuk membentak kepada anak:
• Menenangkan diri dengan cara menutup mata dan menarik nafas dan hembuskan secara perlahan untuk meraih ketenangan diri.
• Memberi ajaran pada anak untuk menelspresikan diri dengan baik pada perasaannya kepada orang tua maupun temannya.
• Dekatkan diri kepada anak dan bentuk hubungan yang baik dengan sang anak. Hal ini dapat membuat anak bisa mendengarkan orang tuanya dengan seksama.
• Memberi aturan yang jelas pada anak, agar sang anak pun terbiasa dan akhirnya bisa dengan mudah untuk mematuhi peraturan yang di breikan oleh orang tuanya.
• Meyakinkan diri sebagai orang tua bahwa apa yang di lakukan merupakan tahapan pendisiplinan anak yang bertujuan untuk membangun karakter yang baik. Bukan untuk membuat anak takut kepada kita dan menangis, untuk menuruti perintah.
• Orang tua juga harus memberikan contoh yang baik pada anak, karena anak biasanya dapat mengikuti perilaku yang dilakukan seseorang, terlebih lagi orang tua.
Lalu apa yang harus dilakukan agar sel-sel otak dapat terhubung dengan banyak dan membuat sang anak menjadi cerdas dan percaya diri?
a. Nasehati anak dengan bahasa yang halus dan lembut.
b. Selalu berikan pujian yang baik pada anak.
c. Ajak berbicara anak secara baik baik dan penuh dengan kelembutan.
d. Ajarkan kedisiplinan kepada anak dengan memeluk dan mengelus rambutnya, kenyamanan akan muncul ketika orang tua melakukan hal tersebut
e. Ucapkan kata kata yang baik dan memotivasi, seperti “Ibu bangga padamu”, “Kamu hebat sekali”
Hal tersebut dapat meningkatkan stimulasi pada anak, sehingga anak akan merasa di cintai dan di sayangi ketika orang tua melakukan hal-hal tersebut. Kenyamanan akan timbul pada diri anak jika berada di sekitar orang tua, dan belaian, ucapan yang baik, pujian pujian yang diberikan, anak membuat sel-sel otak akan senantiasa berhubungan, dan akan memperbayak sel otak yang terhubung pada anak. Jika hal ini terjadi, maka anak akan menjadi cerdas dan mejadikan sang anak lebih percaya diri.
Berbeda jika orang tua melakukan kebalikannya, sel-sel otak akan semakin hancur dan anak akan membuat anak tidak pecaya diri, dan mudah takut. Maka dari itu anak harus selalu diberikan stimulan dan orang tua harus menahan diri untuk tidak terus menerus membentak dan memarahi anak agar menjadikan anak lebih cerdas, percaya diri, dan menjadi pribadi yang positif kedepannya.
